Aku terkikir hati ketika zaman cinta meruas-ruas
Aku terperangkap dikubangan cinta yang penuh kemelut
berharap penuh kasih
Sayang, aku merinduimu.....
kapan masa itu akan datang
Aku tak mampu meronta menembus batas
sulit, sayang
hubungan kita sulit
bahkan jejak kita tak terlihat
menghilang bersama kabut yang menderu.
tak henti aku memikirkanmu
memikirkan keadaan kita yang semakin goyah.
kadang aku sering menanyakan
kenapa kau bisa mencintaiku
apa aku baik untukmu?
kalau aku tak jadi baik, apakah kau masih mencintaiku?
sulit sayang
hati ini sudah penuh lumpur benci
memadat dan mengering
membangun batas antara kita.
Tentang apa aja boleh, nulis suka-suka yang penting ditulis. dari yang gak penting aja, mpe yang gak penting banget. Kalo suka alhamdulillah, kalo gak makasih udah nyasar.
Selasa, 29 Januari 2013
Kamis, 10 Januari 2013
Tanpa Judul
kali ini tak ada kata-kata terangkai indah
teratur seperti susunan buku-buku di perpustakaan,
hanya sebuah ungkapan hati yang bergulat dengan kerinduan.
Tak ada penyesalan atas sebuah penantian karena dihadapkan oleh sebuah kenyataan pasti. bukan memilih beberapa pilihan, tapi apakah ada sebuah pilihan? taukah sekarang. rasa ini begitu menggelitik, bukan geli yang menyelimuti kulitku, namun pesakitan hati yang tiada tara.
ingin rasanya aku memberontak, berlari melepaskan segala beban, namun aku selalu jatuh tersungkur dan memohon.
sujudku, itulah caraku menyimpul semua rasa gelisah, berharap Sang Penguasa mau meluangkan waktunya untuk mendekapku barang sesaat.
Terima kasih ya Allah, Kau beri nikmat kasih.
Kau Sang Pengatur hati
ku serahkan padaMu, ku mohon benahi hatiku.
Karena ku ingin hatiku menuju jalanMu
teratur seperti susunan buku-buku di perpustakaan,
hanya sebuah ungkapan hati yang bergulat dengan kerinduan.
Tak ada penyesalan atas sebuah penantian karena dihadapkan oleh sebuah kenyataan pasti. bukan memilih beberapa pilihan, tapi apakah ada sebuah pilihan? taukah sekarang. rasa ini begitu menggelitik, bukan geli yang menyelimuti kulitku, namun pesakitan hati yang tiada tara.
ingin rasanya aku memberontak, berlari melepaskan segala beban, namun aku selalu jatuh tersungkur dan memohon.
sujudku, itulah caraku menyimpul semua rasa gelisah, berharap Sang Penguasa mau meluangkan waktunya untuk mendekapku barang sesaat.
Terima kasih ya Allah, Kau beri nikmat kasih.
Kau Sang Pengatur hati
ku serahkan padaMu, ku mohon benahi hatiku.
Karena ku ingin hatiku menuju jalanMu
Langganan:
Postingan (Atom)