Sabtu, 13 Oktober 2012

Tak Perlu Kau




Perasaanku, tak perlu kau tau
Inginku, tak perlu kau penuhi
Karena perasaan ini, ingin ini
Hanya ada di hatiku,
Jadi tak perlu kau bangga
Tak perlu kau pamer
Karena perasaanku, inginku
Hanya Tuhan yang tau,
Hanya Tuhan yang bisa penuhi
Jadi tak usah kau tersenyum untuk bangga
Tertawa untuk pamer.
Karena perasaanku, hanya Tuhan yang tau
Karena inginku, hanya Tuhan yang bisa penuhi.

Rumput Kering



Bagaikan rumput kering di taman indah
Tak bisa bergerak mengikuti angin
            Kekeringan karena di abaikan
            Di biarkan sekering-keringnya
                        Taman itu indah
                        Menutupi penderitaan si rumput kering
Pemilik taman indah
Entah sengaja atau tidak
Membiarkan rintihan rumput kering
            Rumput kering mengadu
            Tak terdengar,
Rumput kering teriak,
Teracuhkan
Tak sadarkah kau rumput kering
Tempatmu bukan di taman
Keberadaanmu
Merusak indahnya taman itu
            Kamu hanya akan menyiksa pemilik taman
            Tak pantas kau hidup di sana
            Bahkan matimu membuatnya malu
Mencabut dan membuangmu
Mungkin akan dilakukan si pemilik taman
Jika sudah mulai bosan dengan keberadaanmu, hanya saja
Sekarang dia tidak tega melihatmu, dia hanya bisa membiarkanmu
Hingga kamu mati perlahan
            Rumput bersikeras
            Aku akan tetap tinggal
            Tinggal untuk melihat senyum si pemilik taman
Aku akan tetap tinggal
Tinggal untuk mengejar kebahagiaan,
Tinggal sampai tangan lembutnya mencabutku
Membuangku ke tempat yang tak bisa ku tumbuhi.
                        Rumput kering
                        Akan selalu berharap
                        Agar si pemilik taman mau merawatnya
                        Hingga rumput kering tak lagi kering
                        Dan pantas berada di taman indahnya
                                                                                                Icha